Apa itu DANANTARA, Yang Telah Resmi di Luncurkan Oleh Presiden RI Prabowo Subianto
Danantara adalah nama dari Danantara Indonesia, lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF) yang didirikan oleh pemerintah Indonesia. Nama Danantara berasal dari kepanjangan “Daya Anagata Nusantara”, yang mencerminkan visi untuk mengelola dan mengembangkan aset negara guna keberlanjutan ekonomi bangsa.
Anagata berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “masa depan” atau “yang akan datang”. Dalam konteks Danantara Indonesia (Daya Anagata Nusantara), kata Anagata mencerminkan visi untuk membangun dan mengelola kekayaan negara demi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Jadi, Daya Anagata Nusantara dapat diartikan sebagai “kekuatan untuk masa depan Nusantara”, yang menggambarkan tujuan Danantara dalam mengembangkan aset negara untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Danantara Indonesia adalah badan pengelola investasi negara yang bertugas mengelola aset strategis negara, menarik investasi domestik dan asing, serta mengoptimalkan kekayaan negara untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Fungsi Utama Danantara Indonesia:
- Mengelola dan mengembangkan aset negara agar lebih produktif dan menguntungkan.
- Menarik investasi asing dan domestik untuk mendukung proyek strategis nasional.
- Membantu pertumbuhan ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan kerja dan memperkuat sektor industri.
- Memastikan pengelolaan aset negara yang lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri.
Danantara Indonesia beroperasi mirip dengan lembaga investasi negara lainnya, seperti Temasek Holdings (Singapura) dan Mubadala Investment Company (UEA), yang mengelola dana kekayaan negara untuk kepentingan jangka panjang.
Danantara Indonesia adalah lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Lembaga ini dibentuk dengan tujuan mengelola aset negara secara lebih optimal, mirip dengan peran yang dimainkan oleh Temasek di Singapura.
Tujuan dan Fungsi:
- Pengelolaan Aset Negara: Danantara akan mengambil alih kepemilikan pemerintah dalam berbagai perusahaan milik negara, termasuk bank-bank besar seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia.
- Investasi Strategis: Fokus pada proyek-proyek berkelanjutan dengan dampak tinggi di sektor-sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Skala dan Ambisi:
- Aset di Bawah Pengelolaan: Pada peluncurannya, Danantara diproyeksikan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar, menjadikannya salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia.
- Pertumbuhan Ekonomi: Dengan pengelolaan aset ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
Struktur dan Kepemimpinan:
- Penggabungan Entitas: Danantara merupakan hasil penggabungan antara Indonesia Investment Authority yang didirikan pada 2021 dan elemen-elemen dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- Kepemimpinan: Presiden Prabowo telah menunjuk eksekutif dan penasihat untuk memimpin Danantara, meskipun nama-nama mereka belum diumumkan secara resmi.
Dengan pembentukan Danantara Indonesia, pemerintah berharap dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara, menarik lebih banyak investasi asing, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi yang strategis dan berkelanjutan.
Danantara Indonesia dikelola oleh sejumlah tokoh terkemuka yang ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Berikut adalah struktur kepemimpinan dan pengelolaan Danantara Indonesia:
Dewan Penasihat:
- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): Presiden ke-6 Republik Indonesia.
- Joko Widodo (Jokowi): Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Kedua mantan presiden ini telah menyetujui untuk bergabung dalam Dewan Penasihat Danantara, memberikan arahan strategis dan pengawasan terhadap pengelolaan investasi negara.
Pengurus Eksekutif:
- Chief Executive Officer (CEO): Rosan Roeslani, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
- Chief Investment Officer (CIO): Pandu Sjahrir, dikenal sebagai pengusaha dan investor berpengalaman.
- Chief Operating Officer (COO): Dony Oskaria, memiliki rekam jejak panjang dalam dunia bisnis dan manajemen.
Penunjukan ketiga eksekutif ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada peluncuran resmi Danantara Indonesia pada 24 Februari 2025.
Dengan struktur kepemimpinan ini, Danantara Indonesia diharapkan dapat mengelola aset negara secara optimal, menarik investasi asing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui proyek-proyek strategis di berbagai sektor.
Danantara Indonesia memiliki beberapa kegunaan utama dalam pengelolaan aset negara dan investasi strategis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pembentukan Danantara Indonesia:
1. Mengoptimalkan Pengelolaan Aset Negara
- Danantara mengambil alih kepemilikan pemerintah dalam berbagai BUMN strategis, termasuk bank-bank besar seperti Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
- Memastikan bahwa aset-aset negara dikelola secara lebih profesional dan transparan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi negara.
2. Menarik Investasi Asing dan Domestik
- Sebagai sovereign wealth fund, Danantara berperan dalam menarik investor global untuk menanamkan modal di Indonesia.
- Investasi yang masuk akan digunakan untuk proyek-proyek strategis, seperti infrastruktur, energi hijau, dan industri hilir.
3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Dengan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar, Danantara diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi hingga 8% dalam lima tahun ke depan.
- Investasi yang dilakukan akan mempercepat pembangunan berbagai sektor.