SMA Baleriwu Membuktikan, Jangan Pernah Hitung Kami Kalah Sebelum Peluit Panjang!
KEO TENGAH, Atalomba.com — Di bawah langit cerah dan ribuan mata yang menyaksikan, Lapangan SMAN Keo Tengah menjadi saksi lahirnya sebuah kisah heroik yang akan dikenang lama di dunia olahraga pelajar Nagekeo. Tim voli putri SMA Baleriwu Mbay resmi menorehkan sejarah setelah mengalahkan SMAN Mauponggo dalam final super dramatis dan merebut gelar Juara 1 Turnamen Voli Putri memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa — ini adalah pertaruhan harga diri, semangat juang, dan impian yang telah dibangun dari keringat, air mata, serta kerja keras berbulan-bulan.
Begitu peluit pertandingan dibunyikan, kedua tim langsung tancap gas. SMA Baleriwu dan SMAN Mauponggo menunjukkan bahwa mereka datang ke final bukan untuk sekadar bermain, melainkan untuk merebut tahta.
Serangan keras, blok kokoh, dan pertahanan mati-matian menghiasi jalannya pertandingan. Reli-reli panjang membuat suasana di tribun penonton memanas. Suara teriakan semangat bercampur dengan ketegangan para pendukung yang terus meneriakkan yel-yel untuk mendukung jagoan mereka.
Set pertama dan kedua berjalan ketat, dengan kedua tim saling merebut angka. SMA Baleriwu sempat unggul, tetapi Mauponggo yang tampil garang mampu membalas. Hingga akhirnya, pertandingan harus ditentukan lewat set kelima — set penentuan yang penuh drama.
Di set penentuan, semua tampak berjalan buruk bagi Baleriwu. Mereka tertinggal jauh 4-10, defisit enam poin yang di mata banyak orang nyaris mustahil untuk dikejar di set kritis seperti ini.
Beberapa pendukung Baleriwu tampak menundukkan kepala, suporter Mauponggo sudah mulai mencium aroma kemenangan. Tapi di balik garis lapangan, para gadis muda SMA Baleriwu tidak menyerah.
“Saat kami tertinggal, kami saling berbisik, Ini belum selesai! Kita belum kalah!” ujar kapten tim, saat ditemui atalomba.com dilapngan satu SMAN Keo Tengah.
Didorong oleh semangat juang yang luar biasa, anak-anak SMA Baleriwu Mbay menggila. Satu demi satu poin diraih lewat servis tajam, spike keras, dan pertahanan mati-matian yang membuat penonton berulang kali berdiri dan bertepuk tangan.
Dari tertinggal 4-10, mereka perlahan merapatkan skor. Dari 7-10, lalu 9-10, dan akhirnya menyamakan kedudukan 10-10. Suasana Lapangan Keo Tengah menjadi liar — setiap poin yang diraih SMA Baleriwu disambut dengan gelombang sorakan membahana.
Dan di saat kritis, dengan keberanian tak terhingga, mereka merebut lima poin terakhir — menutup pertandingan dengan kemenangan dramatis 15-11 di set kelima. Peluit panjang berbunyi. SMA Baleriwu Mbay juara.
Begitu pertandingan usai, para pemain Baleriwu saling berpelukan. Ada yang berteriak, ada yang menangis, ada yang sujud syukur di tengah lapangan. Emosi meledak di mana-mana — di antara pemain, pelatih, bahkan para suporter yang tak kuasa menahan air mata kebanggaan.
“Kami tidak hanya bertanding untuk menang. Kami bertanding untuk nama baik sekolah, untuk guru-guru kami, untuk keluarga kami yang percaya kami bisa,” kata salah seorang pemain Baleriwu,
Suporter Baleriwu juga tak kalah emosional. “Saat semua orang mulai ragu, kami tetap percaya. Inilah SMA Baleriwu, semangat tidak pernah padam!” teriak, salah satu pendukung dari teribun utara yang datang jauh-jauh dari Mbay hanya untuk menyaksikan momen bersejarah ini.
Lebih dari sekadar angka di papan skor, kemenangan SMA Baleriwu Mbay ini menjadi simbol ketangguhan, kerja keras, dan nilai sejati dari pendidikan karakter yang diusung dalam peringatan Hardiknas 2025.
Semangat pantang menyerah, rasa percaya pada tim, serta keinginan untuk terus bangkit dalam situasi tersulit menjadi nilai yang akan menginspirasi banyak generasi muda Nagekeo ke depan.
Dengan kepala tegak, senyum kemenangan, dan air mata kebahagiaan, SMA Baleriwu Mbay mengukir sejarah, Juara Voli Putri Hardiknas 2025 Kabupaten Nagekeo — dan lebih penting lagi, juara di hati semua yang percaya bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. (AL/Irminus Deni)