RD. Servasius Say Pastor Moderator PMKRI Cabang Ende, ST. Yohanes Don Bosco
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), cabang Ende ST. Yohanes Don Bosco, Marselinus Erlan Leu mengatakan, kehadiran Pastor Moderator menjadi salah satu elemen penting dalam membimbing anggota secara spiritual, moral, dan intelektual. Sebagai organisasi yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani, Nasionalisme, dan Intelektualitas, PMKRI tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik dan sosial politik tetapi juga menekankan pertumbuhan iman dan moralitas para anggotanya.
Hal ini disampaikan Marselinus Erlan Leu, Ketua Presedium PMKRI Cabang Ende pada saat Audensi dengan Pastor Moderator PMKRI Cabang Ende RD. Servasius Say di Ndona tanggal 06/03/2025. Turut hadir pada Audensi tersebut. Penasehat PMKRI Cabang Ende, Irminus Deni, Wilfridus Xaverius Dala, Sekretaris Jenderal, Maria Regina Tipa, Wakil Sekjend 1, Daniel Turot, Presidium Pendidikan dan Kaderisasi, Oktavianus Galing, Presidium Pengembangan Organisasi, Yohanes Natanael Bolong, Biro Advokasi dan Emanuel Jema Raja, Ketua Stering Commite.
Sementara itu RD. Servasius Say pada diskusi bersama mengatakan bahwa, Pastor Moderator memiliki tugas utama dalam membina kehidupan iman anggota PMKRI. Pastor Moderator menjadi penuntun dalam refleksi spiritual, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran gereja, serta mendukung anggota PMKRI dalam menghidupi nilai-nilai Kristiani dalam perjuangan sosial.
RD. Servas menambahkan bahwa, Sebagai organisasi mahasiswa yang aktif dalam dunia sosial dan politik, PMKRI membutuhkan panduan moral agar setiap perjuangan dan aktivitasnya tetap berada dalam koridor etika dan ajaran Gereja. Pastor Moderator bertindak sebagai pengawas nilai dan prinsip, memastikan bahwa setiap sikap dan keputusan PMKRI tetap selaras dengan semangat keadilan dan kebenaran.
Anggota PMKRI sering menghadapi berbagai tantangan, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam perjuangan organisasi. Pastor Moderator berperan sebagai pendamping dan motivator, memberikan bimbingan serta dukungan moril kepada anggota agar tetap teguh dalam perjuangan.
Lebih lanjut RD. Servas menambahkaan, dalam dinamika organisasi, konflik dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Pastor Moderator sering kali mengambil peran sebagai penengah, membantu menyelesaikan konflik dengan pendekatan yang bijaksana dan berbasis nilai kekeluargaan.
PMKRI itu tambah RD. Servas, sebagai organisasi Katolik memiliki hubungan erat dengan Gereja. Pastor Moderator menjadi jembatan komunikasi antara PMKRI dengan hirarki gereja, memastikan adanya sinergi antara perjuangan mahasiswa dan misi Gereja dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.
Pastor Moderator dalam PMKRI bukan sekadar figur rohani, tetapi juga pembimbing moral, intelektual, dan sosial bagi anggota PMKRI. Dengan peranannya yang strategis, Pastor Moderator memastikan bahwa PMKRI tetap berjalan dalam jalur kebenaran, keadilan, dan pelayanan kepada sesama, sejalan dengan nilai-nilai Gereja dan perjuangan mahasiswa untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Tutup Mantan Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Maunori RD. Servasius Say. (AL/ID)