Paus Fransiskus Tunjuk Perempuan Pimpin Departemen Penting Takhta Suci Vatikan

ROMA, Rabu 8 Januari 2025 – Paus Fransiskus dari Vatikan, Roma, Italia telah menunjuk Suster Simona Brambilla jadi pemimpin Dikasteri Negara Kota Vatikan. Suster Simona Brambilla adalah anggota Ordo Misionaris Consolata (MC), salah satu lembaga hidup bakti dalam Gereja Katolik.
Dengan ini, Suster Simona Brambilla jadi wanita pertama yang memimpin Dikasteri untuk Tarekat Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan. Sebelumnya suster asal Italia berusia 59 tahun itu menjabat sebagai sekretaris Dikasteri tersebut sejak Oktober 2023.
Dikasteri itu, menurut konstitusi apostolik Kuria Romawi, bertujuan “mempromosikan, mendorong dan mengatur praktik nasihat-nasihat Injili. Bagaimana nasihat-nasihat itu dihayati dalam bentuk hidup bakti yang disetujui dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan dan aktivitas ordo-ordo religius.”
Menurut statistik Vatikan dikutip dari laman indonesia.ucanews.com, terdapat hampir 600.000 religius wanita, sekitar 128.500 imam religius dan hampir 50.000 bruder. Apabila seorang anggota ordo religius yang berkaul meminta keluar atau diminta keluar oleh ordonya.
Keputusan itu harus mendapat persetujuan dari Dikasteri yang dipimpin suster Simona Brambilla ini. Dikasteri ini menyetujui pembentukan ordo religius baru, menyetujui penyusunan atau pemutakhiran konstitusi ordo-ordo.
Mengawasi penggabungan ordo-ordo serta pembentukan serikat. Suster Simona Brambilla menggantikan Kardinal João Bráz de Aviz asal Brasil berusia 77 tahun, yang memimpin dikasteri tersebut sejak 2011.
Dia adalah salah satu dari dua wanita yang ditunjuk Paus Fransiskus pada awal Desember untuk menjadi anggota Dewan Biasa Sekretariat Jenderal Sinode. Sebuah komite yang mengawasi pelaksanaan sinode dan mempersiapkan sidang berikutnya.
Suster Simona Brambilla Lahir di Monza, Italia, 27 Maret 1965, ia memperoleh gelar keperawatan sebelum masuk Ordo MC tahun 1988. Ia belajar psikologi di Universitas Kepausan Gregorian Roma, dan tahun 1999, setelah mengucapkan kaul terakhirnya. Ia pergi ke Mozambik di mana ia melayani kaum muda sebelum kembali ke Roma tahun 2002. Memperoleh gelar doktor di bidang psikologi dari Universitas Gregoriana tahun 2008. (AL/ID)