QUO VADIS Dalam Panggilan Hidup ” Tema Ret-Ret Kelas XII SMAK ST. KAROLUS RIUNG”

Retret adalah perjalanan spiritual yang mendalam di mana seseorang memutuskan untuk menjauh dari keramaian dunia sehari-hari untuk merenungkan panggilan hidup mereka. Tema Quo Vadis dalam panggilan hidup dalam retret memberikan kesempatan bagi peserta untuk lebih mendalami pertanyaan penting tentang tujuan dan makna hidup mereka.
Sekolah Menengah Agama Katolik ST. Karolus Riung (SMAK ST. Karolus) Kabupaten Ngada Flores NTT, kembali mengadakan kegiatan rutin sekolah yaitu retret bagi peserta didik pada tanggal 13-15 Desember 2024.
Retret ini ditujukan bagi peserta didik kelas XII sebanyak 38 orang. yang diadakan di Rumah Retret CIJ Leven Youth Camp Boatue Nangaroro Kabupaten Nagekeo, pemateri dari tim CIJ Leven Youth Camp Boatue, Sr. Elyna, CIJ, Irminus Deni, CIJs dan Kakak Berto beserta teman teman staf lapangan CIJ Leven Youth Camp Boatue sedangkan Peserta didik juga didampingi oleh Bapak Philipus Boro dan Ibu Maria Veronika Onta selama menjalani retret.
Retret kelas XII bertemakan Quo Vadis dalam Panggilan hidup. Panggilan hidup adalah gagasan yang seringkali menggugah dan memotivasi kita untuk mencari arah dan tujuan yang lebih besar dalam hidup kita. Ini adalah panggilan batin yang mengajak kita untuk menjalani hidup dengan penuh arti, melampaui sekadar rutinitas sehari-hari. Dengan tema tersebut, diharapkan peserta yang saat ini sedang duduk dibangku kerlas XII dapat mulai menentukan arah panggilan hidup selanjutnya setelah lulus dari SMAK ST. Karolus Riung.
Hari yang pertama, retret dibuka dengan misa yang dipimpin oleh RD Fikus Demu Pastor Paroki Ndora Kevikepan Mbay dan kemudian dilanjutkan dengan sesi pertama yaitu tentang Pengenalan kegiatan dan sifat selama retret.
Sr. Elyna, CIJ dalam materi Quo Vadis dalam panggilan hidup, mengajak peserta untuk merenungkan apa yang sebenarnya membuat mereka merasa hidup dan bermakna. Mereka dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti βApa yang saya nikmati lakukan?β dan βApa yang menjadi tugas saya di dunia ini?β Ia memberikan ruang dan waktu yang tenang untuk peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur.
Selama kegiatan retret juga mengajarkan pentingnya mendengarkan hati dan intuisi kita. Kadang-kadang, panggilan hidup muncul dalam bentuk dorongan atau perasaan yang kuat untuk melakukan sesuatu yang lebih besar daripada diri kita sendiri. Peserta retret diajak untuk mendengarkan suara dalam hati mereka yang mungkin sudah lama terabaikan.
Tema Quo Vadis dalam panggilan hidup adalah perjalanan spiritual yang mendalam untuk menemukan makna sejati dalam hidup. Ini adalah momen berharga yang mengajak peserta untuk merenungkan dan menggali panggilan batin, sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, memuaskan, dan penuh kasih. Dalam retret ini, peserta dapat menemukan arah dan tujuan yang lebih besar dalam hidup, dan dengan itu, menghadapi masa depan dengan keyakinan dan semangat yang baru.
Pada kegiatan berikutnya peserta retret diajak untuk berkegiatan di luar ruangan atau Outbound Management Training yang didampingi oleh Bapak Irminus Deni, CIJs dan tim CIJ Leven Youth Camp Boatue. Pada sesi permainan peserta diajak untuk kerjasama antar anggota kelompok, kerja sama tim, percaya kepada kelompok dan induvidu yang ada dalam kelompok, rela berkoban untuk sesama dan berani mengambil keputusan peserta semua wajib mengikuti permainan flyng fox meluncur sejauh 300 meter.

Fransiska Romana Rio, salah seorang pesertaΒ yang ditemui media ini di lokasi kegiatan pada hari minggu tanggal 15/12/2024 mengatakan, ketika awal tiba disini, sayaΒ merasa sedih karena tempat retretnyaΒ jauh dari perumahan masyarakat dan sangat sepi. Tetapi, setelah beberapa lama disini saya rasakan bahwa di Boatue itu sangat sejuk, asri, dan yang paling saya suka ketika kami berkumpul bersama dan menerima materi yang di berikan oleh suster Elyna, CIJ dan juga pelayanan dari CIJ Leven Youth Camp yang membuat kami merasa nyaman di tempat ini.
Di tempat ini kami berproses dalam perjalanan hidup dan kami juga banyak mendapatkan pengetahuan yang belum kami dapatkan. Saya merasa tersentuh dengan semua refleksi yang di berikan oleh Narasumber, walaupun saya kadang merasa bosan tetapi materi yang diselingi oleh games ice breaking membuat kami semangat untuk mengikuti dan mendengarkan materi. ada bebera hal yang dapat saya petik dari retret ini ialah menyadarkan saya atas semua tindakan yang perna sya lakukan di masa lalu dan membuat saya dan pada malam pertobatan saya berjanji untuk berubah dan memulai hidup baru. Ujar Ica sapaan akrab oleh teman-temannya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Tesi sapaan akrab untuk Theresia Maksima Indah mengatakan bahwa, dirinya dan teman teman bersyukur sekolahnya mengirim mereka untuk ikut retret di CIJ Leven Youth Camp, kami dikirim kesini untuk menyiapkan diri kami ketika lulus dari SMAK ST. Karolus Riung. pastinya kami akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke tingkat Perguruan Tinggi sesuai yang kami pilih nanti.
Banyak hal yang kami dapatkan disini, dan jujur saya merasa bahwa pikiran saya dibukaan selama ini ada beberapa hal penting yang harus kami ingat, karena langka kami kedepan masih panjang. saya senang dan bahagia selama disini hampir semua materi dan games yang diberikan kepada kami banyak manfaat buat kami, terima kasih SMAK ST. Karolus Riung yang telah mengirim kami kesini. ujarnya.

Pada hari ketiga atau hari terakhir kegiatan retret ditutup dengan misa penutup retret yang dipersembahkan oleh RD. Fikus Demu, Pastor Paroki Ndora Kevikepan Mbay. (AL/ID)