Orang Tua Bayi Balita Yang Mengalami Stunting di Desa Ladolima Timur Melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

AL. Nagekeo, Jumat 25/08/2023.
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.
Kondisi ini bisa terjadi setelah kelahiran, tepatnya di saat anak di bawah usia dua tahun namun kebutuhan asupan gizinya tidak terpenuhi. Asupan yang dibutuhkan tersebut meliputi ASI dan MPASI (makanan pendamping ASI). Selain itu, kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting, khususnya makanan yang kaya akan protein, mineral zinc, serta zat besi yang penting bagi anak di usia balita.
Pemerintah Kabupaten Nagekeo menargetkan angka Sunting turun hingga 6 persen di Tahun 2024. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, prevalensi stunting di Kabupaten Nagekeo tahun 2022 adalah 8,42 persen. Nagekeo adalah Kabupaten yang menempati urutan pertama di Nusa tenggara Timur yang berhasil menurunkan angka stunting.
Tahun 2024 Kabupaten Nagkeo menargetkan angka stunting turun hingga 6 persen. Untuk mencapai angka tersebut diharapkan kerjasama dan peran semua stakeholder dalam mengatasi angka stunting di Nagekeo.

Desa Ladolima Timur ,menjadi salah satu desa yang menyumbang angka meningkatnya Stunting di Kabupaten Nagekeo. Pemerintah Daerah bersama dengan Dinas Kesehatan melalui Pemerintah Desa sudah melakukan upaya untuk menanggulangi masalah stunting dengan program yang di jalankan yaitu “Pemberian Makanan Tambahan (PMT)” .
Program yang dijalankan tentunya sudah membuahkan hasil yang sungguh memuaskan,dengan program yang ada tenaga kesehatan (Bidan Desa), orang tua bayi balita serta semua stakeholder bekerja sama untuk meminimalisir bahkan mencegah masalah stunting dengan partisipasi, semangat dan kerja sama yang baik tentunya membuahkan hasil yang cukup baik.
Pejabat Kepala Desa Ladolima Timur, Marsianus Ghale Wula dalam sambutannya di ceremonial pembukaan turnamen HUT RI yang ke -78 yang bertepatan dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sudah di jalankan,beliau menyampaikan bahwa “Apresiasi setinggi -tingginya dan terima kasih yang berlimpah mewakili seluruh masyrakat desa Ladolima Timur kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan kabupaten Nagekeo yang sudah mencanangkan program yang begitu efektif dan efisien untuk menanggulangi permasalahan stunting di kabupaten Nagekeo”.
Lanjutnya ” saya mengajak dengan segala ketulusan hati untuk semua steakholder supaya kita bekerja sama untuk mengatasi permasalah yang kita alami saat ini. Ini bukanlah sebuah permasalahan yang gampang tetapi ini merupakan sebuah masalah yang cukup serius, untuk itu mari kita bersama-sama bergerak menuju Ladolima Timur desa yang sehat dan makmur. Besar harapan saya semoga kita orang tua tetap memeperhatikan pola kesehatan anak-anak kita, sehingga mereka menjadi generasi penerus (agend of change) yang sehat dan pandai” .Tutur Marsianus Ghale Wula .
Sementara itu Bisan Desa Ladolima, Fransiska Isnawati So’o , ketika di konfirmasi media ini menyatakan bahwa ” Program Pemberian Makanan Tamabahan (PMT) ini merupakan program yang di buat oleh Pemerintah Daerah bersama dengan Dinas Kesehatan yang melalui Desa untuk mencegah meningkatnya angka stunting di kabupaten Nagekeo ini.”

Lebih lanjut Bidan Is menerangkan bahwa “Program ini di perkirakan akan berlangsung sampai dengan 90 hari lamanya, untuk Desa Ladolima Timur sendiri sudah berjalan sejak 20/07/2023 dan sudah berjalan 36 hari. Dalam kurun waktu 36 hari sudah mengalami sebuah perubahan pada bayi balita yang mengalami stunting.
Tentu ini menjadi kabar baik untuk seluruh masyarakat Ladolima Timur. Perubahan yang terjadi seperti sudah ada beberapa bayi balita yang berat badan dan tinggi badan sudah mengalami peningkatan yang drastis dan tinggal beberapa orang bayi balita yang belum mengalami perubahan. Kami sebagai tenaga kesehatan juga berharap semoga dengan adanya program yang di buat ini bayi balita yang berada di desa Ladolima Timur ini lekas pulih dari masalah Stunting”,tuturnya. (AL/FAD)